Persiapan dan Syarat Pekerjaan Pemasangan Batu
Dec 23, 20241. Definisi Batu Pengaturan
1) Siapa yang bertanggung jawab atas peletakan batu?
Pekerjaan penataan terutama berada di bawah tanggung jawab tim konstruksi, dan dukungan diberikan oleh produsen pengolahan batu. Proses ini melibatkan penggunaan cetak biru desain dan pengukuran aktual di lokasi untuk menyiapkan gambar pemotongan atau daftar material. Kualitas dan metode keluaran ini dapat bervariasi tergantung pada kemampuan tim konstruksi. Staf teknis pabrik pengolahan batu membantu dengan menawarkan solusi metode dan pengukuran, mengatur gambar fabrikasi berdasarkan survei lokasi, dan melakukan verifikasi di lokasi untuk memastikan keakuratan sebelum pemrosesan akhir dimulai.
2) Pentingnya Pemasangan Batu
Partisipasi produsen pengolahan batu dalam proses setting-out sangatlah penting. Tujuan dari pengaturan adalah untuk menghasilkan gambar pemrosesan yang akurat. Keterlibatan dalam proses ini memungkinkan produsen memahami dan mengatur gambar terkait, yang penting untuk memandu produksi dan memastikan akurasi.
3) Kualifikasi Personil Pemasangan Batu
Personel yang berangkat harus memenuhi persyaratan berikut:
(1) Pemahaman komprehensif tentang teknik pengolahan batu.
(2) Keakraban dengan gambar desain mekanik dan arsitektur.
(3) Pengetahuan tentang praktik konstruksi.
(4) Pengalaman langsung dengan pemasangan batu.
(5) Kemahiran dasar dalam desain dekorasi batu dan kemampuan menawarkan saran kreatif yang memfasilitasi produksi dan pemasangan.
2. Pekerjaan Persiapan Sebelum Pemasangan Batu
1) Finalisasi Gambar Desain
Pastikan gambar desain dekorasi, yang secara komprehensif mencakup semua bahan dan skema konstruksi, telah diselesaikan. Periksa apakah gambar yang berhubungan dengan batu sudah lengkap sebelum memulai pemasangan.
2) Penyelesaian Pekerjaan Struktural (Termasuk Dinding Partisi Interior)
Setiap modifikasi atau pekerjaan struktural tambahan harus diselesaikan sebelum pemasangan dimulai.
3) Penetapan Tingkat dan Ketinggian Horizontal
Pengukuran dasar yang akurat sangat penting. Misalnya, ketinggian dari lantai ke lantai harus diukur secara tepat menggunakan titik acuan dua lantai. Perbedaan antara desain dan dimensi struktural harus diverifikasi di lokasi.
4) Konfirmasi Posisi Kusen Pintu dan Jendela
Karena bukaan pintu dan jendela dalam pekerjaan struktural sering kali disesuaikan, pastikan spesifikasi dan posisinya telah diselesaikan sebelum pemasangan.
5) Tahan Air dan Penentuan Permukaan Akhir di Kamar Mandi
Kamar mandi harus kedap air dan permukaan akhir harus dipastikan sebelum melanjutkan.
6) Rencana Pemasangan Clear Stone
Metode pemasangan batu dinding (misalnya, gantung kering atau tempel basah) menentukan dimensi permukaan akhir dan garis batas permukaan tanah.
3. Tata Letak Batu untuk Dinding Eksterior
Pemasangan batu dinding eksterior sering kali menggunakan metode gantung kering atau baut belakang.
Langkah-langkah:
(1) Biasakan diri Anda dengan gambar desain, termasuk denah, ketinggian, dan detail bagian.
(2) Pastikan rangka baja telah selesai dibangun karena berfungsi sebagai acuan yang lebih tepat dibandingkan pekerjaan struktural. Verifikasi kerangka terhadap detail desain sebelum mengukur dimensi batu.
(3) Ukur dimensi horizontal dan vertikal secara sistematis, bagi area menjadi beberapa bagian independen. Pastikan pengukuran yang tepat untuk lokasi dan perataan jendela menggunakan referensi bagian yang terperinci.
(4) Membuat gambar berdasarkan pengukuran dan mengembangkan segmentasi batu dan rencana tata letak. Sesuaikan spesifikasi panel untuk menyeimbangkan hasil material dan integritas desain.
(5) Perhitungkan ekspansi material dan celah sambungan selama segmentasi untuk menyelesaikan dimensi pemotongan secara akurat.
4. Penataan Batu untuk Lobi (Lantai dan Dinding)
Area lobi memerlukan perhatian khusus karena dampak visualnya yang menonjol. Biasanya, dinding dipasang terlebih dahulu, baru kemudian lantai.
1) Pemasangan Dinding:
Metode gantung kering atau basah digunakan berdasarkan kebutuhan proyek. Penggantungan kering menawarkan hasil yang unggul namun membutuhkan lebih banyak ruang dan biaya.
Konfirmasikan pengukuran dengan memproyeksikan garis dinding yang telah selesai ke tanah untuk verifikasi. Pastikan keselarasan ketinggian dan posisi yang akurat untuk fitur seperti pintu dan hidran kebakaran.
2) Pemasangan Lantai:
Gunakan sistem koordinat untuk area yang bentuknya tidak beraturan atau luas, pilih titik referensi pusat dan garis dasar yang sesuai.
Menyelaraskan rencana segmentasi dengan spesifikasi perancang, mengoptimalkan hasil material sekaligus menjaga konsistensi estetika.
5. Pemasangan Batu untuk Area Lift
Area elevator, sebagai zona dengan lalu lintas tinggi, menuntut standar tinggi untuk pemrosesan material dan pemasangan.
Proses:
(1) Tandai garis dinding yang telah selesai, termasuk penyelesaian rangka elevator, untuk memastikan posisi yang tepat.
(2) Berkolaborasi dengan tim desain untuk menyederhanakan pemasangan namun tetap mempertahankan estetika yang diinginkan.
(3) Atasi pertimbangan desain khusus, seperti perawatan sudut terintegrasi atau pola rumit, untuk mencapai hasil yang mulus.
6. Penataan Batu untuk Kamar Mandi
Pabrik batu kamar mandi terutama melibatkan dinding dan lantai di zona fungsional yang berbeda (misalnya, kamar mandi, WC, dan kamar mandi).
Proses:
(1) Identifikasi semua area yang membutuhkan finishing batu berdasarkan gambar desain.
(2) Ukur dan tandai garis untuk setiap zona, dengan mempertimbangkan penempatan perlengkapan seperti bak mandi dan wastafel.
(3) Pastikan kesesuaian antara bahan batu dan perlengkapan sanitasi, dengan mempertimbangkan dimensi, potongan, dan detail pemasangan.
(4) Tentukan ambang batas dan garis akhir setelah kusen pintu dipasang.
7. Penataan Batu untuk Kolom
Kolom biasanya terdiri dari alas, poros, dan ibu kota, sehingga memerlukan pengaturan yang tepat untuk pemasangan yang lancar.
Langkah-langkah:
(1) Verifikasi dimensi menggunakan gambar konstruksi dan desain.
(2) Periksa ketidakteraturan struktural dan sesuaikan pengukurannya.
(3) Tandai garis akhir di lokasi, pastikan selaras dengan spesifikasi desain.
(4) Untuk kolom silinder, hitung diameter dan keliling berdasarkan keliling yang diukur, dan periksa silang kesejajaran vertikal dengan garis tegak lurus.
8. Tata Letak Batu untuk Dinding Melengkung
Dinding melengkung, terutama yang memiliki profil kompleks, memerlukan pengukuran dan segmentasi yang detail.
Langkah-langkah:
(1) Tentukan jari-jari menggunakan tinggi tali busur dan busur atau buat sistem koordinat untuk kurva multi-radius.
(2) Tandai dan verifikasi profil desain di lokasi untuk memastikan garis penyelesaian yang akurat.
(3) Segmentasikan permukaan melengkung menjadi beberapa bagian yang dapat diatur untuk pemrosesan dan pemasangan yang presisi.
9. Tata Letak Batu untuk Tangga Spiral
Tangga spiral melibatkan pengukuran rumit untuk penyelarasan horizontal dan vertikal.
Langkah-langkah:
(1) Analisis gambar konstruksi dan desain untuk menentukan dimensi anak tangga dan detail pagar.
(2) Proyeksikan profil tangga ke tanah menggunakan garis tegak lurus untuk menetapkan pengukuran garis dasar.
(3) Verifikasi platform dan ketinggian langkah menggunakan instrumen perataan.
(4) Draf rencana rinci untuk permukaan akhir, termasuk pegangan tangan dan elemen dekoratif.
(5) Berkoordinasi erat dengan pemasang untuk memastikan transisi yang mulus pada sambungan dan sudut.
(6) Dengan mematuhi pedoman ini, proses pengaturan memastikan keakuratan dan kualitas pemrosesan dan pemasangan batu, sehingga meningkatkan hasil proyek secara keseluruhan.